Salam Redaksi
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Setelah berhamdalah kepada Alloh SWT, dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Atas Karunia serta pertolongan Alloh Swt, maka kehendak Kita dengan semangat yang kuat melahirkan satu lagi media ummat sebagai wadah informasi dan pendidikan untuk menumbuhkan kesadaran akan Jati dirinya sebagai makhluq Sang Khaliq dalam menjalakankan tugas sucinya sebagai Abid.
Media kita yang diberi nama 7urnalkita+, mengandung philosofi yang mendalam, lahir dari pencarian solusi di tengah euporia demokrasi. Seperti halnya Archimides berteriak “Eureka” saat mendapatkan enlightenment.
7urnalkita+, memiliki peranan penting dalam era demokrasi seperti saat ini. Ya, pers merupakan salah satu wadah ekspresi ummat, wadah komunikasi dan pengawasan lembaga dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara.
Sebagaimana dalam UU Pers No. 40 tahun 1999, bahwa pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi masa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memiliki, memperoleh, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, gambar, suara serta data dan grafik lainnnya yang menggunakan media elektronik, cetak dan segala jenis saluran yang tersedia.
Fungsi pers menurut pasal 33 adalah : sebagai media informasi, media pendidikan, media hiburan, media kontrol sosial dan Lembaga ekonomi.
Atas dasar inilah, maka peranan 7urnalkita+, akan menjadi pilar ke-4 dari pIlar demokrasi setelah Trias politica sebagai 3 pilar demokrasi yaitu legislatif, yudikatif, eksekutif, maka dari itu “pers” disebut-sebut sebagai pilar ke-empat. Eksistensinya memang bukan di dalam struktur pemerintahan, tetapi sumbangsih dan pengaruhnya dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara sangat signifikan. Kemerdekaan kita mengacu kepada kepada merdeka Ruh, Ilmu dan fikir. Sehingga kita tidak akan terjerumus kepada kemerdekaan yang tanpa acuan.
Mari kita torehkan catatan emas perjuangan kita di 7urnalkita+
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Pramoedya Ananta Toer, House of Glass).
Nun, Demi Kalam dan apa yang digariskan (QS. Al-Qolam 1-2)
Redaksi