JURNALKITAPLUS - Seringkali dalam kesibukan dunia, nikmat kesehatan luput dari perhatian. Namun, sebuah kajian daring baru-baru ini menyoroti betapa pentingnya menjaga kesehatan dalam perspektif Islam. Lebih dari sekadar kondisi fisik yang prima, kesehatan ternyata memiliki dimensi ibadah yang mendalam.
Kesehatan: Anugerah yang Seringkali Terabaikan
Sebuah perumpamaan bijak menyebutkan bahwa kesehatan bagaikan mahkota di kepala orang sehat, yang hanya dapat dilihat nilainya oleh mereka yang sedang sakit. Realitas ini mengingatkan bahwa seringkali kita baru menyadari betapa berharganya kesehatan ketika ia telah hilang. Kondisi mereka yang terbaring sakit, bahkan dengan kekayaan melimpah, menjadi cerminan betapa tak ternilainya nikmat sehat.
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu luang/senggang.“
(HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
Rasulullah ﷺ pun telah mengingatkan akan kelalaian manusia terhadap dua nikmat besar: kesehatan dan waktu luang. Ini menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah amanah yang patut disyukuri dan dijaga dengan sebaik-baiknya.
Pandangan Islam terhadap Kesehatan: Lebih dari Sekadar Teori
Ajaran Islam memberikan perhatian yang besar terhadap kesehatan. Syariat yang mulia ini tidak hanya mengatur aspek spiritual, tetapi juga kesehatan sebagai bagian tak terpisahkan dari menjalankan agama secara menyeluruh.
Sebuah hadis menggambarkan betapa berharganya kesehatan dalam pandangan Islam. Seseorang yang merasakan keamanan, kesehatan fisik, dan memiliki rezeki harian, seolah telah memiliki dunia seisinya. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan yang berkah.
Dari ’Ubaidillah bin Mihshan Al Anshary, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.”
(HR. Tirmidzi no. 2346, Ibnu Majah no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib).
Islam bahkan menganjurkan umatnya untuk berdoa memohon kesehatan. Doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ, yang meliputi permohonan kesehatan badan, pendengaran, penglihatan, serta perlindungan dari berbagai keburukan, menegaskan urgensi kesehatan dalam kehidupan seorang Muslim.
Strategi Preventif dalam Islam: Langkah Proaktif Menjaga Kesehatan
Kajian tersebut juga menggarisbawahi tindakan preventif yang diajarkan Islam dalam memelihara kesehatan. Prinsip fundamental "tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain" menjadi dasar bagi larangan segala sesuatu yang dapat merusak kesehatan.
Hadits Nabi shalallahu 'alaihi wasallam,
"La Darar wa La Dirar,"
( "لاضرر ولاضرار" )
"Tidak boleh ada kemudhorotan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain."
Dari Hadist ini ada para Ulama yang mengharamkan merokok, karena bisa merusak diri sendiri dan mengganggu orang lain.
Ayat Al-Qur'an juga mengingatkan untuk tidak menjerumuskan diri ke dalam kebinasaan.
QS. Al-Baqarah Ayat 195 :
وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ
"dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan."
[QS. Al-Baqarah : 195]
Berbagai langkah preventif yang diajarkan Islam meliputi:
- Kebersihan: Dimulai dari kebersihan sebagai syarat ibadah, hingga kebersihan diri dan lingkungan.
- Menjaga Diri dari Penyakit Menular: Anjuran untuk menjauhi orang sakit menular dan konsep isolasi saat terjadi wabah.
- Nutrisi yang Baik dan Halal: Pengharaman makanan yang berbahaya dan anjuran mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi.
- Kesehatan Seksual: Batasan-batasan dalam hubungan seksual demi menjaga kesehatan fisik dan moral.
- Aktivitas Fisik: Anjuran untuk berolahraga guna menjaga kebugaran jasmani.
- Kesehatan Mental: Pengendalian emosi negatif dan penanaman pikiran positif demi kesehatan psikologis yang berdampak pada kesehatan fisik.
Pengobatan dalam Islam: Ikhtiar yang Diperintahkan
Islam tidak hanya menekankan pencegahan, tetapi juga menganjurkan umatnya untuk mencari pengobatan ketika sakit. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya. Meskipun demikian, pengobatan yang dianjurkan adalah yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Islam juga mengakui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran, dengan memberikan kebebasan bagi umatnya untuk mencari pengobatan terbaik sesuai dengan perkembangan zaman.
Sikap Seorang Muslim Terhadap Kesehatan: Amanah yang Harus Ditunaikan
Kesehatan adalah nikmat yang patut disyukuri dengan menggunakannya untuk beribadah dan berbuat kebaikan. Umur yang panjang dan amal yang baik adalah sebaik-baiknya kehidupan. Oleh karena itu, kesehatan yang diberikan hendaknya dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas positif yang mendatangkan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Menjaga kesehatan dalam Islam bukan hanya tentang menghindari penyakit, tetapi juga tentang menjalankan ajaran agama secara optimal dan meraih ridha Allah Subhanahu wa Ta'alaa. Kesehatan adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan, dan menjaganya dengan baik adalah wujud syukur yang sesungguhnya. ( FG12)