 |
| Cnn dok. |
Ratusan mahasiswa dan masyarakat dari berbagai elemen menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, pada Jumat sore. Aksi ini sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang TNI yang dianggap mengancam demokrasi dan memperluas peran militer dalam ranah sipil.
Massa mulai berkumpul sejak sore hari, datang dari berbagai penjuru kota dengan mengenakan pakaian serba hitam, membawa spanduk dan poster bertuliskan penolakan terhadap UU TNI. Aksi yang semula berjalan damai, berubah menjadi memanas ketika massa mulai membakar ban dan melemparkan botol serta petasan ke arah gedung DPRD.
Koordinator aksi, Ahmad Sidiq menyatakan bahwa demonstrasi ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Aliansi Masyarakat Sipil. Mereka menuntut pembatalan UU TNI yang dinilai memberikan terlalu banyak ruang bagi militer dalam jabatan strategis pemerintahan, mengurangi peran sipil, dan mengancam demokrasi.
Dalam orasinya, koordinator aksi mempertanyakan dampak dari UU TNI terhadap nasib rakyat. "Jika militer sudah masuk ke lembaga sipil, bagaimana nasib rakyat ini? Militer seharusnya fokus menjaga keamanan negara, bukan masuk ke ranah-ranah sipil," ujarnya.
Mereka juga menuding bahwa pengesahan UU TNI merupakan upaya untuk menghidupkan kembali peran ganda militer dan mempersempit supremasi sipil. "Lembaga perwakilan rakyat seharusnya transparan dan terbuka, bukan menggelar sidang di tempat tertutup," kritiknya. (FG12)