Retret Kepala Daerah: Bukan Sekadar Ngumpul, Tapi Harus Bawa Perubahan! -->

Header Menu

Retret Kepala Daerah: Bukan Sekadar Ngumpul, Tapi Harus Bawa Perubahan!

Jurnalkitaplus
27/02/25



Retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang, yang bakal rampung Jumat (28/2/2025), diharapkan bukan sekadar kumpul-kumpul pejabat, tapi benar-benar menghasilkan perubahan nyata. Ada harapan besar agar acara ini melahirkan dokumen kesepakatan bersama, biar para pemimpin daerah dan pemerintah pusat punya pegangan buat gerak bareng ke depan.  


Herman N Suparman, Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), menyoroti tiga poin penting dalam retret ini. Pertama, ada pembekalan dari pemerintah pusat buat kepala daerah biar makin paham aturan main. Kedua, ada sesi curhat alias penyampaian aspirasi dari kepala daerah ke pusat. Ketiga, ada sesi sharing ilmu biar tiap daerah bisa belajar dari suksesnya daerah lain.  


"Kita butuh dokumen kesepakatan bersama, misalnya 'Kesepakatan Magelang' atau apa pun namanya. Ini biar ada pegangan konkret buat pemerintah pusat dan daerah dalam menindaklanjuti hasil retret," kata Herman.  


Wapres Gibran: Gak Perlu Studi Banding ke Luar Negeri!


Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga mampir ke retret ini. Pesannya simpel: kepala daerah gak usah repot-repot studi banding ke luar negeri, cukup belajar dari praktik sukses di dalam negeri. Wapres juga memanggil beberapa kepala daerah yang sukses dalam program tertentu untuk berbagi pengalaman.  


Misalnya, Bupati Sekadau yang sukses menekan angka stunting dan Wali Kota Singkawang yang bikin daerahnya jadi kota paling toleran di Indonesia. Intinya, kepala daerah diminta jangan sekadar duduk manis, tapi langsung praktik ilmu yang didapat di retret ini.  


PR Besar: Sinkronisasi dan Efisiensi Anggaran


Setelah retret usai, kepala daerah dituntut segera menyelaraskan program mereka dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Apalagi, dengan adanya Instruksi Presiden tentang efisiensi anggaran, daerah harus pinter-pinter mengelola dana supaya gak cuma habis buat seremoni, tapi benar-benar berdampak ke masyarakat.  


Selain itu, ada tantangan besar buat daerah yang masih mengandalkan dana transfer dari pusat. Kalau gak ada strategi yang jelas, bisa-bisa program pembangunan malah tersendat.  


Gak Boleh 'Honeymoon' Pasca-Retret!


Herman mengingatkan, kepala daerah gak boleh leha-leha setelah retret ini selesai. Begitu balik ke daerah masing-masing, mereka harus langsung tancap gas buat menyesuaikan program pembangunan 2025 dan nyiapin rencana kerja buat 2026.  


Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bakal hadir di retret ini (sepertinya di penutupan retret), meski waktu pastinya masih misteri. Yang jelas, retret ini diharapkan bukan cuma jadi ajang kumpul, tapi benar-benar membawa perubahan mental dan karya bagi para pemimpin daerah. Kalau cuma ikut retret tapi daerahnya tetap gitu-gitu aja, ya buat apa? ((FG12)