Kata algoritma berasal dari nama seorang jenius matematika Persia, Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi. Ia lahir sekitar tahun 780 Masehi di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Uzbekistan.
Nama belakangnya menunjukkan bahwa ia berasal dari Khwarizm. Dikenal sebagai al-Khwarizmi, ia menjabat sebagai direktur di Rumah Kebijaksanaan (sebuah pusat intelektual bagi para sarjana di Baghdad abad ke-9).
Melansir YouTube BBC Ideas bertajuk "Why algorithms are called algorithms?" yang diunggah pada 11 Juli 2019, Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi membuat kontribusi dalam dunia matematika, astronomi, geografi, dan kartografi, serta menulis sebuah buku berpengaruh berjudul Concerning the Hindu Art of Reckoning.
300 tahun kemudian, buku tersebut ditemukan kembali dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Buku tersebut memperkenalkan angka-angka Hindu-Arab ke Barat, yang akhirnya menggantikan angka-angka Romawi yang dinilai tidak praktis.
Sistem angka Hindu-Arab bersama dengan titik desimal digambarkan oleh al-Khwarizmi dalam bukunya: menjadi dasar dari angka-angka yang kita gunakan di seluruh dunia saat ini.
Nama al-Khwarizmi ketika dilatinisasi dalam judul buku, menjadi algoritmi. Dan inilah asal usul kata algoritma. Aljabar juga menjadi salah satu karyanya.
Buku-bukunya merevolusi matematika di Barat, menunjukkan bagaimana masalah kompleks dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana, dan diselesaikan. Algorismus dalam bahasa Latin abad pertengahan, secara sederhana berarti sistem angka desimal.
Pada abad ke-13 istilah tersebut telah menjadi kata dalam bahasa Inggris dan digunakan, misalnya, oleh Chaucer yang mengatakan, "Ye olde algorithm."
Tapi tidak sampai akhir abad ke-19, kata algoritma mulai berarti sekumpulan aturan langkah demi langkah, untuk memecahkan suatu masalah. Di awal abad ke-20, seorang matematikawan dan ilmuwan komputer Inggris, Alan Turing, mengembangkan teori bagaimana mesin dapat mengikuti instruksi algoritmik dan memecahkan matematika kompleks.
Inilah awal dari era komputer.
Selama Perang Dunia II, Alan membangun mesin yang disebut Bombe, menggunakan algoritma untuk memecahkan kode Enigma.
Hingga saat ini Algoritma dapat kita temukan di mana-mana: sistem peta secara online membantu kita untuk berpindah dari A ke B, melakukan pencarian internet, mendapatkan rekomendasi hal-hal yang bisa kita beli, tonton, atau bagikan dari sistem di media sosial.
"Kata kecil" ini, yang berasal dari Persia abad pertengahan, secara bertahap mendorong kelengkapan komputer sebagai penunjang modernisasi dan mempermudah kehidupan kita. (ALR-26)