Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto bukan hanya sekadar layanan pemeriksaan, tapi juga strategi besar untuk meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia yang saat ini berada di kisaran 74 tahun.
Jika dalam pemeriksaan ditemukan penyakit kronis, peserta aktif BPJS Kesehatan akan segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Menkes Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa CKG bisa mendeteksi penyakit serius sejak dini, sehingga komplikasi seperti gangguan ginjal, kebutaan, kanker, hingga penyakit jantung bisa dicegah sebelum berujung fatal.
Lebih dari sekadar layanan kesehatan, CKG membuka peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang profil kesehatan masyarakat. Dengan cakupan hingga 280 juta jiwa, data yang dihasilkan jauh lebih akurat dibandingkan sekadar survei sampel.
Bagi masyarakat yang tidak memiliki ponsel atau kesulitan mendaftar via aplikasi Satu Sehat, seperti anak-anak dan lansia, tetap bisa mengikuti pemeriksaan dengan mengisi formulir digital melalui Google Form. Pemeriksaan mencakup tekanan darah, gula darah, lemak darah, dan kolesterol.
Budi menegaskan, tujuan utama program ini bukan sekadar mengobati masyarakat yang sudah sakit, tetapi menjaga mereka tetap sehat. Penyakit kronis seperti kanker, stroke, jantung, dan ginjal membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum mencapai kondisi parah. Dengan deteksi dini, penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan biaya pengobatan pun bisa ditekan.
Di hari pertama pelaksanaan, lebih dari 17 ribu orang di seluruh Indonesia telah memanfaatkan layanan CKG. Pemerintah optimistis program ini akan membawa dampak besar bagi kesehatan nasional dalam jangka panjang. FG12