Peran Psikologi Positif dalam Meningkatkan Kualitas Hidup -->

Header Menu

Peran Psikologi Positif dalam Meningkatkan Kualitas Hidup

Jurnalkitaplus
15/01/25



Hola Sobat JKP!

Kembali lagi di tulisan ini yang insyaAllah bermanfaat untukmu sebagai pembaca setia atau kamu ada pendatang baru? Welcome!

Artikel sebelumnya yang ku tulis ialah : 'Manfaat Konsultasi Psikologi: Mengapa Kita Tidak Harus Takut ke Psikolog' sekilas info, perkenalkan aku Firda Alifa Ibrahim.

Perihal artikel keempat aku ini kemungkinan besar terjadi di kamu, belum atau sudah, atau akan. Mungkin lebih baiknya, kita mempersiapkan. Katanya, : "Orang yang salah mengambil keputusan, karena ilmu nya kurang."

Kalo ngomongin soal psikologi positif pasti bakal padat deh pembahasannya? Ya, kan! Kalo aku ringkas dengan bahasaku, semoga kamu jadi lebih paham. Yang aku simpulkan lebih ke arah, di mana fokus pada penguatan kekuatun individu, emosi positif dan aspek-aspek yang mendukung dalam kesejahteraan hidup. Dan berfokus pada tujuan meningkatkan hidup melalui potensi terbaik dalam seseorang.

Cara ini yang biasa aku lakukan kalo ngebahas soal peran psikologi positif yang ngebantuku untuk bisa mencapai kesejahteraan hidup.

1.     Mengembangkan Kebahagian dan Kepuasan Hidup

·       Aku lebih fokus pada hal yang positif, seperti menghargai hal-hal yang kecil di mana hal sesederhana dibalas chat sama doi aja bahagianya masyaAllah, apalagi kalo sampai diperhatiin.

·       Jangan bilang susah kalo udah ngelakuin selama 30 hari tanpa putus dan jadiin kebiasaan, yaitu latihan bersyukur, contohnya : aku sangat bersyukur bisa menulis artikel ini sampai dibaca oleh kamu. Senyum, dong! He he he. Oke fokus! Jadi dari apa yang ku syukuri dalam hari ini, biasanya aku tulis di buku harian ku. Dan ternyata ini bantu lho untuk mengelola stres. Aku tau ini pengalaman sendiri dan diperkuat oleh drama korea 'Daily Dose of Sunshine'

 

2.     Membangun Kekuatan dan Keunggulan Diri

·       Aku merasa seperti didorong untuk mengenali dan memanfaatkan kekuatan diri, yang dulunya pengecut, pecundang, ngerasa semua orang berhak ngeremehin aku, kini : ya potensi ku ini, dan mereka ga berhak lakuin hal seperti itu. Hingga di mana aku bisa berani menulis artikel, menjual produk Oriflame bahkan sampai lolos pertukaran mahasiswa merdeka di Bali, kuliah offline di sana selama 5 bulan. Ga kebayang kalo masih jadi pengecut! Pasti ga pantes deh kalo ada di posisi saat ini.

·       Kalo aku fokusnya pada kelebihan ku, otomatis kekurangan ku bisa terselamatkan dan terobati, jadi aku ngerasa lebih percaya diri dan produktivitas. Walaupun memang saat ini pun aku masih melatih diri, pernah dengar tidak soal, 'Tetaplah seperti rumput, semakin tinggi tetap menunduk' kalo belajar dari rumput diambil sisi positifnya, ya mau sehebat apa diri mu, tetap ada yang lebih hebat dari dirimu. Maka, jangan angkuh dan merasa paling hebat.

 

3.     Meningkatkan Resiliensi (Ketahanan Mental)

·       Kalau dulu aku anggap remeh soal ini, tapi ketika menjadi gelas yang kosong menerima ilmu baru, saat menghadapi tantangan dengan lebih optimis dan konstruktif

·       Justru dari sini aku melihat ada pendekatan yang mengajarkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar bukan babak akhir penentuan jika aku selamanya gagal.

Tips : latihan reframing di mana mengubah cara pandangan terhadap masalah, membuat kamu bisa lebih Tangguh menghadapi situasi sulit. \

 

4.     Meningkatkan Relasi Sosial

·       Aku sadar saat lulus apalagi aku adalah lulusan corona, hal itu membuat aku merasa terpenjara dengan minimnya sosialisasi. Dan ya, ternyata ada fase di mana aku takut dan saat menerima peran psikologi positif ini justru aku bisa mempraktikkan empati, pengampunan dan kindness, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain atau orang baru yang ku kenal.

·       Kalo kamu masih menilai jika 'aku punya banyak uang aku pasti bahagia' apakah pernah menerima waktu yang diberikan Allah saat ini dengan cara memiliki hubungan yang sehat satu hal penting juga untuk bisa memiliki kebahagiaan jangka panjang.

Tips : latihan 'random act of kindness' dengan memberikan pujian tulus atau membantu orang asing, yang mana tahu bisa memperkuat koneksi sosial.

 

5.     Memperbaiki Fokus dan Produktivitas

·       Jujur aja kembali ke masa aku yang sempat ingin 'mengakhiri hidup' pasti gak bisa menikmati diri ini berada dalam  state of flow, aku yang tenggelam dalam aktivitas juga merasa bisa lebih tumbuh dari apa yang aku lakukan secara berfaedah ini.

·       Karena saking nikmatnya, aku malah jadi bisa memiliki konsentrasi tinggi ditambah ada peluang besar untuk lebih merasakan semua hal yang aku kerjakan bermakna.

 

6.     Mengurangi Dampak Negatif Stres

·       Ga sepenuhnya aku bilang jangan berpikir negative, karena yang berlebihan pun ga baik, kan? Jadi sebenarnya justru membantu aku untuk bisa memandang stress sebagai peluang untuk tumbuh, jadi ga mengabaikan gitu aja.

·       Biasanya aku melakukan dengan teknik mindfullness yang membantu aku tetap hadir di saat ini dan mengurangi kekhawatiran yang berlebihan. Kayak, aku meditasi guna untuk merasa lebih tenang saat menghadapi tantangan yang silih berganti datang tanpa diundang.

 

7.     Memberikan Makna dan Tujuan Hidup

·       Ketika kita ngerasa kehilangan gairah hidup, aku merasa kalo ada tujuan yang dikejar atau dituju justru jadi lebih bermakna hidup yang ku jalani. Bantu aku juga ngerasa lebih termotivasi karena dari sinilah peran psikologi positif. Semisalnya aku berjualan Oriflame supaya bisa mencapai poin grup yang nantinya bisa ditukarkan ke produk Oriflame inceran ku.

 

8.     Meningkatkan Optimisme

·       Masih kebanyakan orang juga merasa lebih fokus pada masalah yang datang, ketimbang berfokus pada solusi justru dengan kita fokus pada solusi bisa lebih percaya di masa mendatang ke kehidupan kita lho!

·       Dengan optimisme aku justru merasa bisa memiliki Kesehatan fisik yang lebih baik. Bahkan kini sedang merasa tidak enak badan yang biasanya orang lama sembuh namun dengan jiwa optimisme ku ingin cepat, insyaAllah bisa lebih cepat dari yang ditentukan dokter.

 

9.     Membantu Mengelola Emosi

·       Jika kamu bisa memahami konsep emosi positif dan negated, justru kamu juga dapat menyeimbangkan perasaan orang lain secara lebih sehat.

·       Emotional agility,  seperti kemampuan untuk bergerak dengan fleksibel di antara berbagai emosi, dan meningkatkan ketahanan mental. Contoh yang familiar di sekitar kita, semisalnya when you feels like sad, jangan menghindarinya tetapi belajar untuk menerima dan meresapi emosi tersebut dengan cara yang sehat.


10.   Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik

·       Entahlah yang aku rasakan lebih bahagia, rasa Syukur dan hubungan sosial yang baik justru memperkuat sistem imun, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan harapan hidup.

Terus gimana latihan nya, Fir?

1.     Tulis 3 hal yang buat kamu merasa bisa mensyukuri setiap malam

2.     Tulis pengalaman menyenangkan yang terjadi hari ini

3.     Fokus pada napas 5 menit supaya dirimu lebih tenang

4.     Lakukan satu Tindakan yang baik, walaupun itu kecil

5.     Bayangkan dirimu bisa berhasil mencapai hal-hal yang kamu inginkan dalam hidupmu.

 

Semoga kamu bisa menemukan kepastian dari pendukung artikel ini, ya, Sobat JKP! Jangan lupa share sebanyak-banyaknya untuk bantu menyelamatkan orang di sekitarmu. Sampai ketemu ditulisan ku berikutnya, ya! Salam hangat dari Firdha Alifa Ibrahim.