Obrolan Waroengkopi kita kali ini menyajikan berita detik.com baru baru ini, kocak tapi getir dari Kediri. Coba bayangin, udah susah payah jualan, eh malah ditikung penipu berinisial M yang ngaku-ngaku bagian dari program pemerintah "Makan Bergizi Gratis". Si M ini, entah terlalu kreatif atau kelewat niat, berhasil ngejebak puluhan pengusaha katering dengan modus ala-ala pejabat.
Salah satu korban, sebut saja mbak "D" bercerita dengan nada penuh kekesalan sambil sesekali melipat tangan. “Bayangin aja, mas. Disuruh bayar Rp1 juta buat 1.000 kotak makan. Katanya buat jaminan biar gabung program. Eh, ujung-ujungnya zonk! Duit melayang, programnya juga fiktif!” curhat Mbak "D" yang mengaku rugi besar kepada Kompas Money. Kalau diitung-itung, total kerugian korban bisa tembus Rp70 juta. Waduh, itu mah bisa buat beli satu set alat katering baru, mbak!
Badan Gizi Nasional (BGN) langsung pasang kuda-kuda buat klarifikasi. Katanya, program "Makan Bergizi Gratis" itu masih dalam tahap uji coba dan nggak ada pungut-pungut biaya ke mitra katering. "Kalau ada yang ngaku-ngaku dari kami dan minta duit, langsung aja lapor polisi! Kami nggak kenal dia, apalagi suruh narik uang jaminan," tegas pihak BGN sambil geleng-geleng kepala.
Belum selesai sampai di situ, cerita makin kocak tapi miris waktu Nuriko Pramega dari Kelompok Masyarakat (Pokmas) Manunggal Cipto Roso buka suara. Ternyata si M dulunya adalah anggota Pokmas. Tapi karena kelakuannya yang makin nyeleneh, dia langsung didepak. "Pokmas itu nggak pernah pungut biaya apa pun ke sub-mitra. Si M ini cuma cari keuntungan buat dirinya sendiri," ungkap Nuriko sambil menarik napas panjang.
Jadi, kalau ada yang tiba-tiba nawarin program makan bergizi tapi harus bayar jaminan dulu, langsung aja pasang radar curiga. Jangan sampai uang hasil jerih payah malah masuk kantong penipu. Ingat, waroengkopi ini bukan cuma tempat ngobrol, tapi juga belajar buat lebih hati-hati. (FG12)
Duduk manis makan lontong,
Hati-hati kena bohong.
Jangan percaya omongan manis,
Nanti ujung-ujungnya nangis!