Mengelola Stress Untuk Pelajar dan Mahasiswa -->

Header Menu

Mengelola Stress Untuk Pelajar dan Mahasiswa

Jurnalkitaplus
20/12/24

Hola Sobat JKP!
Kembali lagi di tulisan ini yang insyaAllah bermanfaat untukmu sebagai pembaca setia atau kamu ada pendatang baru? Welcome!
Artikel sebelumnya yang ku tulis ialah : 'Apakah Anda Masih Ragu Terkait Hubungan Anda Sehat Atau Tidaknya? Cara Mendeteksi dan Menghadapi Toxic Relationship' sekilas info, perkenalkan aku Firda Alifa Ibrahim.
Perihal artikel kedua aku ini kemungkinan besar terjadi di kamu, belum atau sudah, atau akan. Mungkin lebih baiknya, kita mempersiapkan. Katanya, : "Orang yang salah mengambil keputusan, karena ilmu nya kurang."
Kutipan itu menggambarkan, jangan sampai kamu adalah orang tersebut, yah! Lanjut kebagian awal, biasanya stress datang bisa disengaja atau tidaknya. Tanpa dilihat dari hal itu, ternyata mengelola stress sangatlah penting.
Artikel ini insyaAllah menyelamatkan kamu yang berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa. Namun, aku harap tatkala memilih artikel ini menjadi bacaan mu di antara yang lain lebih dahulu, 'semoga kamu terus mau menjadi wadah kosong' karena yang kita ketahui, perihal gelas yang penuh, ketika diisi air, malah jadi makin penuh dan sia-sia. Paham maksud ku, kan?
Perihal stress, ternyata ada seni nya juga cara mengelola nya, penting sekali supaya kesehatan atau mental health kita terselamatkan.
Ada beberapa strategi yang aku pernah lakukan dan beberapa orang yang berhasil melakukan hal tersebut ini :
  1. Memahami Sumber Stres.
Kamu butuh waktu mempertanyakan hal seperti, Apakah disebabkan oleh deadline, tugas yang menumpuk tidak ada habisnya, atau ekspetasi orang lain, atau bahkan rasa bersalah karena prokratinasi (kebiasaan menunda-nuda pekerjaan)?
 
Dari sini, kita bisa mengambil aksi : Menulis jurnal, dari sini kamu bisa tulis semua apa yang kamu rasakan, bahkan bisa membantu mengenali pola dan menemukan solusi hanya sekedar menulis jurnal.
 
  1. Coba Atur Prioritas dan Waktu.
Biasanya aku menjabarkan beberapa prioritas yang perlu ku fokuskan, aku pilih deadline dan tujuan yang kemungkinan memang terdesak. Aku tidak mungkin mengambil keputusan sembarang, karena tahu, aku punya tanggungjawab.
Namun, untuk urusan manajemen waktu, terkadang masih aja di antara mu sulit membaginya, gagal lagi, dan lagi.
 
Ada beberapa tips yang bisa ku berikan padamu :
  • Gunakan To-Do List : Coba kamu tulis kegiatan mu untuk esok hari, nanti kamu bisa filter dari kegiatan tersebut, karena tidak memungkinkan jika 20 list  yang kamu tulis akan selesai dalam sehari, bila mana, setiap kegiatan nya memakan waktu hingga 3-4 jam.
Rekomendasi aplikasi yang bisa bantu mengantur jadwal dengan pengingat otomatis : Notion, Trello, atau Google Calendar
  • Teknik Pomodoro : Sangat terkejut bila tubuh kita dikerjakan secara keras, maka bisa berikan waktu istirahat singkat di sela mengerjakan kegiatan.
  • Buat Jadwal Rutin : Pasti ada kegiatan yang menjadi rutinitas mu, sebagai contoh, waktu khusus untuk belajar, istirahat bahkan sampai kegiatan sosial.
  • Hindari multitasking : Multitasking yang ku maksud di sini, sebagai contoh, bekerja dan kuliah dalam waktu yang sama. Namun, aku sering melakukan multitasking seperti, mencuci piring sambil dengar podcast, pergerakan tubuh masih fokus dengan kegiatan tersebut. Namun, telinga masih bisa menerima informasi, tidak dibiarkan overthinking soal si doi ha ha ha.
 
  1. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman
Terkadang kita mungkin menyepelekan, tempatnya, menganggap "Yaelah, mending di kafe aja, di rumah temen pasti bakal fokus!" siapat tahu, kamu belum tentu bisa fokus karena dari berbagai distraksi.
  • Jadi, pastikan kamu mendapatkan tempat belajar yang tenang dan bebas dari gangguan, bahkan ponsel sebagai pencari informasi dan pendukung proses mengerjakan tugas atau belajar mu saja bisa memberikan gangguan.
 
Kok bisa?
 
Kamu, sadar ga sih, kemungkinan kamu adalah orang yang sulit sekali menahan diri untuk membalasnya setelah mengerjakan kegiatan dengan fokus dulu, ya, kan?
When you listen notification, langsung gercep mau nya langsung dibalas, padahal gapapa dulu lho, balas nya nanti, karena : "Setiap orang punya kesibukan masing-masing yang bisa dihargai satu sama lain."
  • Perhatikan hal yang kecil jika kamu masih kurang nyaman dengan minimnya pengcahayaan dan meja belajar rapi. Ini guna meningkatkan konsentrasimu.
 
  1. Kelola Pikiran Negatif
Semisalnya sampai saat ini, negative thinking kamu lebih dominan, akan jauh lebih sulit untuk bisa fokus, jadi perlu mengambil teknik mindfulness perlu juga ambil Tindakan untuk bisa ubah pola pikirmu dengan mempraktikkan afirmasi positif seperti, "Saya bisa menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik tanpa terdistraksi."
  • Self talk, yang bisa ku lakukan untuk melatih diri supaya tidak lagi menjadi pesimistis. Ga nyaman, kalo pikiran dikuasai negative thinking. Karena, dari apa yang kita katakana bisa jadi terjadi.
  • Pahami apa yang bisa kamu kendalikan, karena ada hal-hal seperti : orang harus menyukai hasil kerja keras kita, guru harus menyukai lukisan kita, dan dosen harus bisa memberikan saya nilai sempurna. Itu hal yang tidak bisa dikendalikan oleh kita, yang paling tepat nya, kendalikan diri sendiri untuk bisa memberikan yang terbaik.
  • Gagal? Ya gapapa, dari kegagalan kita pelajari hal itu, dan perlu juga kamu ambil porsi untuk tidak menjadi orang perfeksionis (terlalu sempurna) karena yang harus kita fokuskan adalah proses, hasil hanya menjadi pelajaran.
 
  1. Jaga Kesehatan Fisik
Aku baca buku yang berjudul, "Dasyatnya Berkah Bangun Pagi, Tahajjud, Subuh & Dhuha" karya Abil Qays Maarif. Ternyata penting banget untuk kita yang membutuhkan konsentrasi tinggi, dari olahraga rutin dan sangat minimal, kamu jalan kaki 1.000 langkah tapi alangkah lebih baiknya sehari 15.000 langkah. Namun, aku paham membangun kebiasaan baru perlu hal kecil-kecil tapi rutin. Jangan sampai ambisimu dikerahkan hanya diawal saja.
  • Jika Nabi Muhammad SAW menyarankan umatnya untuk tidur selepas shalat isya dan witir, jika tidak ada kegiatan lain yang bermanfaat, ini guna supaya shalat shubuh tidak tertinggal, dan bisa mengikuti shalat malam (tahajjud) ternyata ini sangat penting mengambil waktu tidur 7-8 jam perhari jangan dirapel, dapat meningkatkan energi.
  • Olahraga juga bisa mengurangi hormon stress, tidak hanya itu, mengonsumsi makanan seimbang dapat menjaga daya tahan tubuh.
 
  1. Belajar Mengatakan Tidak
Susah banget pasti, ya? Semua nya main kita jawab, "gass!" padahal dengan spontanitas kita seperti itu, bisa jadi orang ga menghargai kesibukan mu lho? Soalnya, kamu dikenal tipe yang selalu bisa 'ya' nanti mau salahin siapa juga bingung.
  • Gambarannya gini, kalo kamu iya, kan semua ajakan, kamu akan sulit mengontrol diri mu dengan deadline yang bertabrakan, kamu kurang istirahat dan menyalahkan semua nya.
  • Jadi, coba berani mengatakan 'tidak' karena itu bukan berarti dirimu jahat.
  • Kenyataan pahitnya adalah, ketika kamu berharap orang yang kamu ajak juga bisa mengatakan "ya" justru kemungkinan besar, mereka tidak bisa membantumu.
 
  1. Manfaatkan Teknik Relaksasi
Hal yang masih banyak orang menyepelekan, salah satunya ya diriku. Aku pernah menganggap enteng, "Apaan sih napas doang, duduk tegap doang, ngaruh mana nya?" stop lagi berpikiran seperti itu dan menganggap kamu 'si paling tahu'
 
Karena dari teknik relaksasi ini, justru ketika aku merasa cemas, nyaris kembali ke lingkaran burn out teknik tersebut sangat powefull.
 
  • Lakukan latihan pernapasan dalam (deep breathing)
  • Meditasi atau mendengarkan musik di Youtube masukan keyword 'Brainwaves' (karena aku pribadi sering melakukan ini he he he)
  • Visualisasi positif, contohnya aku bisa membayangkan ada di pinggir Pantai, merasakan pasir, desiran ombak, angin yang begitu menenangkan. Tidak lupa, pastikan pejam kan mata, bantu juga dengan mendengarkan musik pendukung, supaya lebih nyata.
 
  1. Ciptakan Kebiasaan Hari yang Menyenangkan
Sempet kan, ngerasa melakukan rutinitas itu-itu aja sangatlah membosankan, ya, kan? Ngaku deh! Ya, aku dan sahabat ku juga bilang begitu. Tapi, setelah ku telaah lebih jauh, ada kesamaan di antara kita.
 
Aku spill beberapa yang bisa kamu coba yah! Tenang, ini sangat menyenangkan dan positif untuk mu.
  • Ambil waktu sepeti : menulis journal (harian), menonton film atau sinetron, menggambar, melukis, tapi pada porsinya.
  • Berjalan kaki dengan santai, menikmati pemandangan atau menikmati perjalan itu. Jujurly! Ini sebagus itu, ga percaya? Lakukan! Aku lakukan ini juga biasanya ketika aku 'mulai overthinking' he he he.
  • Waktu senggang jangan langsung 'hiburan ku adalah scroll sosmed!' gimana kalo kita atur keuangan? Pemasukan dan pengeluaran? Dengan begini, jauh lebih baik untuk bisa memanfaatkan waktu.
  • Afirmasi yang baik untuk diri sendiri, biasanya aku mengambil waktu untuk bertanya ke diri ku, seperti : "Gimana tadi pekerjaan nya? Seru? Apa yang hari ini bisa disyukuri, dan penyesalan apa kalo aku tidak ada di hari ini?"
 
  1. Tetapkan Tujuan Jangka Pendek dan Panjang
Sebelum nya aku udah bilang soal 'bosan' nah bisa jadi karena belum menetapkan 'tujuan apa sih kamu untuk mengejar semua itu?' karena dari banyak content creator bilang, "Jangan terlalu fokus pada hasilnya, tapi fokus pada proses nya, jabarkan lalu lakukan!"
 
  • Goal SMART : S = Spesifik, (contohnya: berolahraga secara teratur),
M = Measurable / Terukur (berolahraga setiap minggu 3 kali seminggu)
A = Achievable / Dapat Dicapai (membawa bekal sehat ke kampus/ sekolah, berjalan kaki, dan membuat rutinitas tidur yang konsisten)
R = Relevant / Relevan ( memudahkan saya untuk bisa mengelola stress bahkan menurunkan stress)
T = Time-bound / Terikat Waktu (membangun habbits baru selama 60 hari)
 
Di sini ada beberapa yang aku ingin perjelas, apalagi membahas hal yang baru dan mindset kamu sudah mengatakan, "Ah, aku tidak sanggup jika ternyata bisa jadi habbits harus selama itu? Kalo begitu tunggu punya sepatu baru deh, baju olahraga baru dulu, tunggu aku hidup sendiri dulu aja kali, ya?" gimana setuju, kan? Ah, pasti kamu baca artikel ini senyum-senyum, kan?
 
Mungkin kamu bilang aku, "pasti cenayang, ya?" ha ha ha, engga kok, soalnya aku juga pernah lho mengalami hal yang serupa, pasti ga jauh-jauh soal, 'Gimana ya, mending tunggu aku bisa melatih diri jadi orang yang produktif aja deh, eh iya sepatu dan perangkat olahraga yang memadai'  kita malah fokusnya ke bagian fasilitas 'baru mau gerak, ya, kan?'
 
Maka dari itu, aku berikan insight sedikit : Jika kamu gagal dalam sehari atau sekali tidak melakukan, ga masalah untuk lanjutkan saja. Dan pastikan porsi nya yah, ingat kalimat yang aku berikan sebelumnya, kan?
 
  • Berikan reward atau hadiah kecil atas pencapaian mu!
Aku sangat tahu, kamu yang keluar dari zona nyaman sebelumnya, atau zona kemarin dan kini ingin menjadi lebih baik, pastikan kamu pantas menerima nya hadiah kecil itu!
 
  1. Temukan Cara Belajar yang Sesuai
Dulu aku sangat penasaran dan menyepelekan ketika ada tes yang membantu untuk memahami materi mau itu tampak sulit atau mudah, ternyata kembali lagi ke diri kita sendiri, "lebih menyukai gaya belajar dengan cara seperti apa?" ini sangat berpengaruh, karena ketika aku mengetahuinya, justru jauh lebih mudah untuk memahami. Dan yang terpenting adalah, aku tidak terus-terusan mengutuk diri dengan mengatakan ini kepada diri ku, "Aku sangat bodoh! Berbeda dengan yang lain, dan memang aku terlahir bodoh!"
 
  • Kenali gaya belajar kamu, untuk memudahkan persoalan ini semisalnya kamu masih penasaran dan mau memastikan kemungkinan. Aku berikan link ini : https://vark-learn.com/kuesioner-vark/ ini guna aku tahu, "apakah aku tipe visual, auditori, atau kinestik?"
 
Ada masukan tambahan dari ku, yaitu:
  • Gunakan teknik active recall : cara ini tuh seperti, kamu sempat menerima informasi atau hal yang sederhana seperti kejadian kemarin atau tadi, kamu bisa lakukan dengan cara mengingat informasi atau kejadian tersebut tanpa kamu harus melakukan pencatatan atau melihat diary (buku harian) kamu. Ini guna untuk memperkuat ingatan mu, lhoo.
  • Variasikan cara belajar : aku paham banget, kemungkinan kamu sama seperti aku yang cepat bosen kalo urusan belajar atau memahami suatu informasi apalagi materi, uh kesel ga, sih?
Nah, kamu bisa mengambil cara dengan yang tidak biasa kamu lakukan atau jarang kamu lakukan seperti, menggunakan video (kamu merekam diri mu dengan cara menjelaskan materi atau informasi yang baru kamu terima) atau dengan cara kuis bahkan diskusi bersama teman.
 
  1. Mengelola Keuangan Untuk Mengurangi Beban Pikiran
Hal yang paling sepele dan diri sendiri selalu bilang, "Ah mending nanti aja atur pengeluaran saat cuan udah banyak!" ya, kan? Jujurly, ini terjadi ke diri aku sendiri, di mana aku sadar, masih enak deh dibayarin dan dikasih uang bulanan bahkan pekanan sama orangtua. Hal ini, malah disepelekan, pernah ga sih sempat kamu bayangkan semisalnya:
 
Kamu dikasih uang bulanan Rp 400.000 dirinci semua dengan baik dari segi untuk apa saja dalam sebulan. Di saat itu, kamu tahu ada sisa uang yang bisa kamu tabungkan, jika ini rutin bisa kamu kerjakan otomatis kamu bisa jadi, mengumpulkan pundi-pundi cuan padahal dari uang bulanan yang diberikan orangtua, gimana seru, kan?
 
Anggap saja seperti ini : "Coba aja kalo aku rajin menabung di saat itu, kemungkinan aku bisa belanja ini! Dan tidak segila ini mengejar dunia!"
 
  • Atur anggaran, dari segi pemasukan dan pengeluaran. Semisalnya kamu meremehkan atau tidak khawatir bulan depan atau besok akan diberi dana nya. Mana tahu jika di hari tersebut dana itu tidak kamu terima?
  • Manfaatkan diskon pelajar, dengan cara seperti ini uang yang kamu punya akan jauh lebih lama untuk kamu gunakan.
 
  1. Manfaatkan Fasilitas Kampus Atau Sekolah
Ini ceritaku, jadi kemarin aku mengikuti pelatihan secara gratis yang diadakan kampus Universitas Terbuka, nah aku tidak memiliki ekspetasi bahwa mengikuti pelatihannya sampai akhir justru dapat uang saku. Jujurly! Dikira yaelah berapa? Ini mah definisi waw! Sangat terkejut, dari sini aku piker, pelatihan ini banyak manfaatnya juga!
  • Memperluas relasi, di sini bisa jadi mungkin kamu pertama kali mengikuti, ya tidak masalah dari keberanian itu bisa jadi langkah baik untuk ke depannya untuk bisa terbiasa mengikuti acara lainnya.
  • Pengetahuan lebih luas dan mendapatkan energi yang luar biasa tidak seperti acara online atau jarak jauh. Vibes-nya berbeda sekali. ga percaya? Coba aja, nanti kalo aku bener, komentar artikel ini ya!
 
  1. Dukungan Yang Bisa Menjadi Opsi Lain
Pasti ngerasa, "buat apa sih? Nyari validasi? Yaelah pasti nanti dibilang 'lebay'!' kalo iya, ya, aku juga sama kok! Dulu bahkan sampai sekarang juga bisa dikatakan seperti itu. Ketika berani mengungkapkan eh malah dijawab, "Gua malah lebih parah dari lu, fir!" ketika berani lagi, selalu aja tanggapannya seperti itu. Tapi, sadar ga sih? Allah memberikan manusia yang bisa membantu kita ga dia aja. Mungkin, kamu nya salah menilai, mana orang yang tepat dan kurangnya, sehingga hal tersebut mengutuk dirimu.
  • Berani untuk bercerita apa yang kamu rasakan pada orang yang memberikan energi positif ke diri mu.
  • Keluarga kalo memang kamu rasa cukup pantas untuk menerima apa yang kamu rasakan saat ini, mau sepele atau tidaknya, cobalah bicara dari hati ke hati.
  • Bergabung dengan komunitas, yang bisa menerima mu dan memberikan dampak positif untuk mu.
  • Manfaatkan konseling yang ada di kampus atau sekolah, jangan menganggap dirimu aneh merasakan hal seperti itu, karena hal ini sangatlah wajar.
  • Kurangi konsumsi konten negatif, yang membuatmu merasa tidak cukup baik jika menerima informasi tersebut.
  • Jika kamu mengalami tanda-tanda seperti, kesulitan tidur berkepanjangan, menarik diri dari pergaulan atau kehilangan minat pada aktivitas, aku mohon cari bantuan yang lebih profesional.
 
Wah! Ga nyangka deh sampai 15 poin yang bisa aku share, jangan takut karena kamu tidak sendirian. Lebih baik berani daripada memungkiri kemungkinan-kemungkinan yang belum pasti, ya, kan?
Semoga kamu bisa menemukan kepastian dari pendukung artikel ini, ya, Sobat JKP! Jangan lupa share sebanyak-banyaknya untuk bantu menyelamatkan orang di sekitarmu. Sampai ketemu ditulisan ku berikutnya, ya! Salam hangat dari Firdha Alifa Ibrahim.