Mengapa Nafas Kita Begitu Berharga? Menyelami Keajaiban Kerja Sama Organ Tubuh -->

Header Menu

Mengapa Nafas Kita Begitu Berharga? Menyelami Keajaiban Kerja Sama Organ Tubuh

Jurnalkitaplus
Sabtu, 14 Desember 2024


Menghirup napas (Ted-Ed)

Kita bernapas sekitar 17.000 kali per hari. Dibalik layarnya ada gerakan besar yang terkoordinasi. Organ vital kita seperti usus, otak, paru-paru, tulang, darah, dan jantung bergotong royong mempertahankan hidup kita dengan mengirimkan oksigen ke seluruh jaringan di tubuh.  

Sebagian besar sel kita membutuhkan oksigen, karena oksigen adalah salah satu kunci dari respirasi aerobik (proses yang menghasilkan molekul ATP, yang digunakan sel-sel untuk memberdayakan berbagai fungsi).   

Namun mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh kita adalah tugas yang rumit.   

Enda Butler dalam "Oxygen's surprisingly complex journey through your body" pada 13 April 2017 silam menjelaskan agar oksigen dapat mencapai sel-sel kita, ia membutuhkan jaringan transportasi. Di sinilah 20 triliun sel darah merah kita berperan.   

Masing-masing sel mengandung sekitar 270 juta molekul hemoglobin, pengikat oksigen, memberikan warna merah darah. Untuk membuat sel-sel ini, tubuh menggunakan bahan mentah yang tersedia dari makanan yang kita makan.   

Bisa dibilang perjalanan oksigen melalui tubuh sebenarnya dimulai di usus.  

Makanan yang kita makan, di dalam usus diurai menjadi elemen terkecil: yang mengandung besi, diurai ke blok bangunan hemoglobin. Zat besi kemudian dibawa melalui sistem kardiovaskular ke jaringan yang disebut hematopoietik.   

Jaringan hematopoietik adalah tempatnya sel darah merah lahir. Ia dapat ditemukan di dalam rongga sumsum tulang kita.   

Ginjal mengatur kadar sel darah merah kita melalui pelepasan eritropoietin (hormon penyebab sumsum berproduksi).   

Tubuh kita memproduksi sekitar 2,5 juta sel darah merah per detik.. jumlah yang setara dengan seluruh populasi Paris, sehingga oksigen yang sampai ke paru-paru harus memiliki cukup 'transportasi'.   

Sebelum oksigen dapat mencapai paru-paru, otak perlu terlibat.   

Batang otak memulai pernapasan dengan mengirimkan pesan melalui sistem saraf kita sampai ke otot diafragma dan tulang rusuk. Ini menyebabkan mereka berkontraksi dan memperbesar ruang di dalam rongga dada, makanya paru-paru mengembang.   

Perluasan itu menurunkan tekanan udara internal paru-paru kita dan membuat udara masuk dengan cepat.   

Dilihat dari luar, paru-paru kita mirip dengan dua balon besar biasa, tetapi proses di dalamnya sebenarnya benar-benar kompleks. Inilah sebabnya: sel darah merah di dalam pembuluh di paru-paru kita hanya bisa mengambil molekul oksigen yang sangat dekat dengan mereka.   

Jika paru-paru kita berbentuk seperti balon, udara yang tidak bersentuhan langsung dengan permukaan dalam balon tidak dapat berdifusi. Tapi syukurlah, Arsitektur paru-paru kita memastikan bahwa sangat sedikit oksigen yang terbuang.  

Menggerakkan sel darah merah melalui jaringan yang luas ini memerlukan pompa yang cukup kuat, dan di sinilah jantung kita berperan.   

Jantung manusia memompa rata-rata sekitar 100.000 kali per hari, dan itu adalah sumber tenaga yang pada akhirnya mengantarkan oksigen ke tempat yang seharusnya.   

Seluruh sistem ini dibangun di sekitar pengiriman molekul kecil oksigen. Jika ada satu bagian kecil saja yang mengalami kerusakan, kita akan terpengaruh. Karena itu, yuk tarik napas dan makan makanan yang baik. Maka usus, otak, tulang, paru-paru, darah, dan jantung kita akan melakukan koordinasi luar biasa untuk menjaga kita tetap hidup. (ALR-26)

Kesehatan

powered by Surfing Waves