Keluarga penumpang berkumpul di Bandara Internasional Muan, Minggu (29/12/2024) setelah sebuah pesawat penumpang dikabarkan jatuh di bandara tersebut. (AP/Ahn Young-joon)
Melansir Associated Press atau AP (30/12/2024) para pekerja darurat berhasil menyelamatkan dua anggota kru. Mereka dalam kondisi sadar dan tidak memiliki cedera serius, kata pejabat kesehatan.
Kementerian Transportasi mengatakan bahwa menara kontrol mengeluarkan peringatan tentang burung kepada pesawat, sesaat sebelum pesawat berniat mendarat dan memberikan izin kepada kru untuk mendarat di area berbeda.
Pejabat senior Kementerian Transportasi, Joo Jong-wan, menambahkan bahwa para penyelidik telah mengambil data penerbangan pesawat dan perekam suara kokpit, hasilnya kemungkinan memakan waktu lama. Landasan pacu pun akan ditutup hingga 1 Januari.
"Video kecelakaan menunjukkan bahwa para pilot tidak mengeluarkan flaps atau slats untuk memperlambat pesawat, menunjukkan kemungkinan kegagalan hidrolik. Dan mereka tidak menurunkan roda pendaratan secara manual, menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki waktu." kata John Cox, pilot maskapai penerbangan yang telah pensiun juga CEO Safety Operating Systems di St. Petersburg, Florida.
Kendati demikian, "Pesawat jet itu berada dalam kendali dan bergerak dalam garis lurus. Kerusakan serta cedera kemungkinan dapat terminimalisir jika tidak ada penghalang yang begitu dekat dengan landasan pacu," imbuh Cox.
"Segalanya berjalan lancar sampai saat pesawat menabrak dinding, pada titik itu semuanya hancur menjadi bencana," katanya.
Direktur Rumah Sakit Universitas Wanita Ewha Seoul, Ju Woong, menerangkan terdapat salah satu penyintas yang sedang dirawat karena patah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang belakang atas.
Para penumpang Pesawat Boeing 737-800 adalah warga Korea Selatan serta dua orang dari Thailand.
Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga penumpang pesawat dalam sebuah unggahan di X. Paetongtarn mengatakan dia telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk memberikan bantuan.
Boonchuay Duangmanee, ayah dari seorang penumpang Thailand, mengatakan kepada AP bahwa putrinya, Jongluk, bekerja di sebuah pabrik di Korea Selatan selama beberapa tahun. Jongluk kembali ke Thailand untuk mengunjungi keluarganya.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa ini akan menjadi terakhir kalinya kita bertemu selamanya," kata Boonchuay.
Jeju Air menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas insiden ini dan mengatakan akan melakukan yang terbaik untuk menangani dampak dari kecelakaan.
Presiden perusahaan, Kim E-bae, dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi membungkuk dalam-dalam bersama pejabat senior perusahaan lainnya. Ia juga menjelaskan akan menunggu hasil investigasi pemerintahan.
Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan di X bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan Jeju Air dan siap membantu perusahaan menangani kecelakaan tersebut.
Pemerintah mengumumkan Muan sebagai zona bencana khusus dan menetapkan periode berkabung nasional selama seminggu. (ALR-26)