Penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 jatuh pada hari Rabu di dekat kota Aktau, Kazakhstan. Pesawat jet penumpang itu terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke Grozny (wilayah Chechnya, Rusia) sebelum berbelok ratusan mil melintasi Laut Kaspia.
Melansir Reuters (27/12) hasil awal menunjukkan bahwa pesawat itu dihantam oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S Rusia.
Komunikasi dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik saat pesawat mendekati Grozny.
Perusahaan keamanan penerbangan Osprey Flight Solutions menyatakan kepada maskapai penerbangan bahwa rekaman reruntuhan dan keadaan di sekitar wilayah udara di Rusia barat daya menunjukkan kemungkinan pesawat terkena beberapa tembakan anti-pesawat.
Drone militer Ukraina, yang berulang kali menargetkan wilayah selatan Rusia, dinilai menjadi memicu pertahanan udara Rusia.
Rusia menggunakan peralatan pengacau elektronik untuk mengacaukan lokasi dan sistem komunikasi pesawat tak berawak Ukraina.
Kedua negara tersebut telah berperang sejak Februari 2022. Pada hari Rabu Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan 59 pesawat tak berawak Ukraina telah dijatuhkan di wilayah udara tertutup, di atas wilayah yang berbatasan dengan Ukraina termasuk Laut Azov.
Operasi penerbangan pun dilaporkan ditangguhkan sementara di Bandara Kazan Rusia karena aktivitas tersebut.
Data pelacakan penerbangan ADS-B yang tersedia untuk umum menunjukkan bahwa pesawat Azerbaijan mengalami gangguan GPS sepanjang penerbangannya di atas Rusia barat daya.
Jaksa transportasi Kazakhstan untuk wilayah tempat pesawat jatuh mengatakan penyelidikan belum mencapai kesimpulan pasti.
Sementara Kanada menunjukkan keprihatinan adanya dugaan sistem pertahanan udara Rusia menyerang pesawat dan meminta kejelasan, "Kami meminta Rusia untuk mengizinkan penyelidikan yang terbuka dan transparan atas insiden tersebut dan menerima temuannya," kata kementerian luar negeri Kanada dalam media X. (ALR-26)