Penandatangan launching alzaytun.org (LognewsTV/YouTube)
alzaytun.org merupakan situs Ensiklopedia Digital Toleransi dan Perdamaian yang diinisiasi sedikitnya oleh lima orang: antropolog dan teolog asal Yogyakarta Haryadi Baskoro, salah seorang wali santri yaitu Suharmanto, pendidik Indonesia Jozep Edyanto, manajer media serta konten Yupiter Ome Pinto dan Pulung Wahyu Pinto, dan Dumari.
Melansir LognewsTV (11/12) ensiklopedi ini berfokus kepada pembahasan terkait toleransi dan perdamaian. "Seperti kamus, tapi lebih luas ketimbang kamus karena ada artikelnya. Nah ensiklopedi kita itu khusus tentang issue toleransi dan perdamaian. All about toleransi dan perdamaian," terang Haryadi.
"Jadi misalnya nanti di (bagian) A nanti ketemu misalnya "Antropologi perdamaian", yang di B misalnya Budaya toleransi... T misalnya Toleransi di Singkawang.. nanti bicaranya begitu, cuma sistemnya digital."
Para inisiator juga berencana membuat ensiklopedia versi cetak, namun saat ini masih berfokus kepada pengembangan situs. "Butuh waktu. Mungkin lima tahun sampai sepuluh tahun lagi ketika (isi ensiklopedia) sudah terkumpul banyak," kata Haryadi.
Ketika ditanya apa alasan dibalik penyusunan alzaytun.org, Haryadi menyebut adanya keinginan kepada Bangsa Indonesia agar memperkuat peradaban tulis menulis.
Budaya tulis kita Indonesia itu masih harus didongkrak lagi. Budaya kita terlalu lisan. Apa-apa lisan, ga terukur. Salah ngomong tinggal minta maaf. Nah kacau itu - Haryadi Baskoro
Antropolog tersebut menegaskan alasan Ensiklopedia Toleransi dan Perdamaian akan tervalidasi menjadi referensi, "Artikelnya harus jelas, catatan kakinya jelas, daftar pustakanya jelas. Diambil dari mana, datanya siapa, wawancaranya kapan. Bukti otentiknya apa."
Para inisiator Ensiklopedia Digital Toleransi dan Perdamaian (LognewsTV/YouTube)
Sementara itu Digido Media Nusantara, yang dipimpin oleh Jozep Edyanto, menjadi perusahaan yang menghibahkan akun terkait digitalisasi Ensiklopedia Toleransi dan Perdamaian. "Ini nanti akan kita desain ulang masuk ke internasional Sehingga kalo dia ngeklik, dia pakai bahasa Spanyol, klik, artikelnya berubah pakai bahasa Spanyol," ujar Jozep.
Jozep menukas, "Jadi gak perlu kita menterjemahin, gak perlu. Itu urusannya Google. Sudah. Sehingga penyebarannya semakin luas." ia menyatakan bahwa hibah yang dilakukan lantaran Al-Zaytun merupakan bagian dari dunia pendidikan sehingga dipastikan memerlukan teknologi.
Inisiator lain, Yupiter Ome Pinto, lebih lanjut menyebut ensiklopedia dalam al-zaytun.org terdiri atas tiga bagian, "(dari) Dewan redaksi, Dewan pakar, dan kontributor."
"Seluruh wilayah Indonesia bahkan luar negeri bisa menjadi kontributor. Dewan pakar dari Ma'had Al-Zaytun bersama kampus-kampus lainnya menyeleksi bahan. Mana yang boleh dan tidak boleh," jelas Yupiter.
Hingga saat ini alzaytun.org masih dalam tahap penyusunan dan direncanakan rampung secepatnya agar segera dibaca khalayak. (ALR-26)