Ahli Bedah Inggris Sukses Tempatkan Chip Pada Pasien Sleep Apnea -->

Header Menu

Ahli Bedah Inggris Sukses Tempatkan Chip Pada Pasien Sleep Apnea

Jurnalkitaplus
Sabtu, 14 Desember 2024


Natalie penderita sleep apnoea selama 10 tahun (Sky News)

Ahli bedah di Rumah Sakit Universitas College London (UCLH) menyisipkan chip pada saraf pasien yang mengalami gangguan pernapasan saat tidur, Jumat, (13/12/2024). 

Chip ini, mengutip Sky News (13/12) dinilai menjadi alternatif bagi delapan juta orang di Inggris yang menderita sleep apnoea, di mana saluran udara mereka terhalang dan pernapasan mereka bisa berulang kali berhenti ketika tidur. 

Natalie Boller merupakan salah satu pasien yang mengalami sleep apnea selama 10 tahun. Ia mengaku bisa berhenti bernapas hingga 30 kali dalam satu jam. 

Suami Natalie diceritakan menjadi khawatir, "Itu terdengar mengerikan, tersedak dan terengah-engah." 

"Jadi begitu saya mendengar tentang implan ini, saya sangat tertarik karena semua cara sudah saya coba tapi tidak berhasil," ujar Natalie. 

Konsultan ahli bedah tidur, Ryan Chin Taw Cheong, mengatakan bahwa chip akan mengirimkan denyut listrik ringan untuk merangsang saraf, menggerakkan lidah ke depan, dan membuka saluran pernapasan atas. 

Para ahli bedah pun membuat sayatan kecil di bawah dagu Natalie, lalu menempatkan chip pada saraf yang mengontrol otot di lidahnya. 

Sleep apnea yang berdampak baik kepada pria atau wanita biasanya mendengkur dengan keras. Jaringan lunak di mulut serta tenggorokannya menutup saluran udara sehingga mengganggu jalannya pernapasan. 

Kurangnya oksigen dapat berimbas ke hipertensi, serangan jantung, stroke, dan diabetes. Beberapa pasien bahkan meninggal akibatnya. 

Pengobatan yang paling umum untuk sleep apnea saat ini adalah mesin Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), sebuah pompa yang meniupkan udara melalui masker ke mulut dan tenggorokan, menjaga saluran udara tetap terbuka. 

Namun karena dirasa tidak nyaman, sepertiga pasien berhenti menggunakannya. 

UCLH menjadi pusat Layanan Kesehatan Nasional pertama yang menawarkan dua chip yang sedikit berbeda -yang pertama yaitu Genio Nyxoah dan kedua Inspire- kepada pasien sleep apnea sedang atau parah. 


Pasien dapat menghidupkan perangkat dengan remote control atau aplikasi smartphone saat mereka pergi tidur (Sky News)

Pasien kembali ke rumah sakit sekitar enam sampai delapan minggu setelah operasi, untuk menyalakan implan dan menyesuaikan tingkat stimulasi ke level yang nyaman. Mereka kemudian dapat menyalakan perangkat dengan remote control atau aplikasi smartphone ketika pergi tidur. 

Beberapa pasien dilaporkan tidur begitu nyenyak bahkan mulai bermimpi untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. 

Salah seorang pasien bernama Olivia Rushton dipasang stimulator saraf pada bulan Juni dan baru saja kembali ke rumah sakit, Sky News melaporkan dalam unggahannya pada 13 Desember, untuk dipantau semalaman. 

Lidahnya bergerak ke samping sebagaimana mestinya ketika perangkat diaktifkan. Gangguan pada pernapasan Olivia saat tidur juga telah turun hampir dua pertiga. 

"Saya tidak sabar untuk tidur sekarang," kata Olivia, "Yang perlu saya lakukan hanyalah menyalakan alat ini dan saya akan tidur yang nyenyak." 

Para ahli bedah akan terus menyesuaikan frekuensi stimulasi saraf untuk meningkatkan efektivitas tanpa menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien. 

Tim UCLH mengatakan bahwa operasi ini dibatasi untuk sejumlah kecil pasien, yang tidak dapat menggunakan mesin CPAP. (ALR-26)

Kesehatan

powered by Surfing Waves