Sarapan Sehat, Tidur Cukup, dan Pola Hidup Seimbang
Para pakar sepakat: sarapan seimbang dan tidur malam yang cukup adalah kunci anak-anak untuk tampil prima di sekolah. Menurut Profesor Kristin Avis dari University of Alabama, kurang tidur bisa merusak konsentrasi, memori, hingga mengganggu pengendalian emosi. Sementara, Asisten Profesor Krista Casazza menambahkan, sarapan bergizi dengan buah, protein, dan biji-bijian utuh dapat meningkatkan fungsi kognitif anak, menjaga energi hingga siang hari.
Waktu Tidur Sesuai Usia
Riset dari University of British Columbia menekankan pentingnya durasi tidur yang cukup sesuai usia anak. Anak usia 6-12 tahun direkomendasikan tidur 9-12 jam per malam, sementara remaja 13-18 tahun butuh 8-10 jam. Tidur malam yang berkualitas dinilai esensial untuk tumbuh kembang fisik dan mental anak.
Bangun Pagi untuk Hidup Aktif
Penelitian dari University of South Australia menemukan bahwa anak yang bangun pagi lebih langsing dan aktif dibandingkan mereka yang suka begadang. Aktivitas fisik lebih mudah dilakukan di pagi hari, menjadikannya waktu terbaik untuk menggerakkan tubuh.
Kekhawatiran Generasi Nokturnal
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengingatkan bahaya kebiasaan tidur larut malam di kalangan anak muda yang disebut "generasi nokturnal". "Ini tantangan membangun karakter kuat," ujarnya saat peluncuran Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Jakarta.
7 Kebiasaan Anak Hebat
Gerakan ini mendorong anak-anak untuk:
- Bangun pagi
- Beribadah
- Berolahraga
- Konsumsi makanan bergizi
- Gemar belajar
- Bermasyarakat
- Istirahat cukup
Bangun Karakter Unggul
Gerakan ini bertujuan mencetak generasi sehat, cerdas, dan berkarakter unggul. Kebiasaan kecil seperti tidur lebih awal dan sarapan sehat, jika diterapkan dengan konsisten, bisa menjadi pondasi anak Indonesia yang hebat. (FG12)