Makan Bersama: Rahasia Bahagia dan Sehat! -->

Header Menu

Makan Bersama: Rahasia Bahagia dan Sehat!

Jurnalkitaplus
Jumat, 29 November 2024

illustrasi

Makan bersama keluarga, teman, atau rekan kerja ternyata bukan hanya soal berbagi makanan, tapi juga bisa meningkatkan kesehatan mental kita. Penelitian dari Universitas Oxford pada 2017 menunjukkan bahwa semakin sering kita makan dengan orang lain, semakin besar kemungkinan kita merasa bahagia dan puas dengan hidup. Kebiasaan makan bersama ini bisa mempererat ikatan sosial dan memberikan rasa sejahtera.


Kebiasaan makan bersama sebenarnya sudah ada sejak zaman manusia purba. Dulu, manusia purba sering berkumpul di sekitar api unggun, berburu, memasak, dan menikmati makanan bersama-sama. Kebiasaan ini dianggap sebagai bentuk komunikasi sosial yang sangat penting, yang hingga kini masih kita jalani.




Menurut sosiolog dari Universitas Uppsala, Nicklas Neuman, ide tentang kebersamaan ini terlihat dari bagaimana manusia purba berinteraksi saat berburu dan memasak di sekitar api. Mereka tidak melakukannya sendirian, tapi dalam kelompok, yang memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas antar individu.


Penelitian lain dari antropolog Robin Dunbar juga menunjukkan bahwa makan bersama memiliki efek sosial yang besar. Makan merangsang sistem endorfin otak, yang dikenal sebagai bahan kimia yang memperkuat hubungan antar individu, baik pada manusia maupun primata. Hal ini menjelaskan mengapa kebiasaan makan bersama berperan penting dalam membangun jaringan sosial yang sehat.


Studi global dari Grup Ajinomoto dan Gallup pada 2022 menemukan, orang yang rutin makan bersama minimal empat kali seminggu merasa lebih bahagia, lebih dihargai, dan lebih puas dengan hidup mereka. Mereka juga cenderung tertawa lebih banyak dan merasa lebih terhubung dengan dunia sekitar. Sebaliknya, orang yang makan sendirian berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan, termasuk sindrom metabolik.


Kesepian, yang sering dialami oleh mereka yang makan sendirian, terbukti menjadi faktor risiko untuk penyakit kronis dan kematian dini. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obesity Research & Clinical Practice pada 2018 menemukan bahwa makan sendiri dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Jadi, yuk, mulai makan bersama lagi—untuk kesehatan tubuh dan jiwa! (FG-12)


Sumber KOMPAS

Kesehatan

powered by Surfing Waves