Pada banyak bagian dunia, sering kali anak-anak diharuskan untuk menggunakan tangan yang "benar". Bahkan bahasa inggris dari kata kanan adalah right yang berarti benar atau baik. Pertanyaannya, jika kidal itu salah, mengapa hal itu bisa terjadi?
Daniel M. Abrams dalam Ted-Ed nya "Why are some people left-handed?" Pada 3 Februari 2015 lalu menyebutkan sekitar 1/10 dari populasi dunia adalah kidal.
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa sekitar 10% sisa-sisa manusia menunjukkan perbedaan terkait panjang lengan dan kepadatan tulang. Beberapa alat dan artefak kuno menunjukkan bukti adanya penggunaan tangan kiri.
Terlepas dari pandangan kebanyakan orang, kidal bukanlah didasarkan kemauan atau pilihan seseorang. Hal ini dapat diprediksi bahkan sebelum kelahiran berdasarkan posisi janin di dalam rahim.
Jika kidal adalah bawaan lahir, apakah itu berarti genetik? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak.
Kembar identik, yang memiliki gen yang sama, dapat memiliki tangan dominan yang berbeda. Namun, kemungkinan menjadi kidal atau tidak bisa ditentukan oleh tangan orang tua kita dengan rasio konsisten.
Jika ayahmu kidal tapi ibumu tidak kidal, kita memiliki peluang 17% untuk terlahir kidal. Sementara dua orang tua yang kinan (pengguna tangan kanan) bisa memiliki anak kidal hanya 10%.
Meski ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa kidal itu bisa ada sejak awal atau mengapa kebanyakan orang tidak kidal, sebuah model matematis menunjukkan bahwa rasio orang kidal tercermin dari keseimbangan antara tekanan kompetitif dan kooperatif pada evolusi manusia.
Manfaat menjadi kidal terlihat dalam aktivitas yang melibatkan lawan, seperti pertarungan atau olahraga kompetitif. Jika manusia hanya berkelahi dan berkompetisi sepanjang evolusi manusia, seleksi alam akan menyebabkan lebih banyak orang kidal yang berhasil, sampai jumlahnya sangat banyak sehingga tidak lagi disebut langka.
Jadi dalam dunia yang murni kompetitif, 50% dari populasi akan menjadi kidal. Namun evolusi manusia saat ini tidak saja kompetisi, tetapi juga kerja sama.
Tekanan kerja sama mendorong distribusi kidal ke arah berlawanan. Dalam olahraga golf di mana performa tidak bergantung pada lawan, hanya 4% pemain top yang kidal.
Karena kemampuan orang kidal tidak biasa dalam menggunakan alat-alat ini dan mengalami tingkat kecelakaan tinggi, mereka akan kurang berhasil dalam dunia yang murni kooperatif, dan akhirnya menyusut dari populasi.
Pencocokan data dari berbagai cabang olahraga mengindikasikan bahwa kegigihan orang kidal yang stabil namun kecil mencerminkan efek kompetitif dan kooperatif dari waktu ke waktu. (ALR-26)