Banyak orangtua yang karena kebingungannya atau kepraktisan, tanpa pikir panjang kasih obat dewasa ke anak. Soalnya, obat anak lagi habis, atau mungkin cuma ada satu botol obat di rumah. Tapi, eh, hati-hati banget deh! Menurut Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), Mozes Wambrauw Simbiak, kebiasaan itu bisa sangat berbahaya buat kesehatan anak, lho. Mozes bilang, obat dewasa dan obat anak tuh punya formula, komposisi, dan dosis yang beda jauh. Kalau dipaksain, bisa-bisa malah bikin anak kita sakit parah.
Mozes ngingetin, tubuh anak itu belum siap buat nerima dosis obat yang dirancang buat orang dewasa. Organ tubuh mereka, kayak hati dan ginjal, masih dalam proses tumbuh dan berkembang. Jadi, kalau dikasih obat yang "overdose", bisa bikin kerusakan organ yang serius. Dan ini bukan cuma soal efek samping yang nggak enak, lho, tapi bisa bahaya banget buat nyawa anak!
Selain itu, obat dewasa itu sering kali punya bahan tambahan yang nggak ramah buat anak-anak. Misalnya, pengawet, pemanis, atau pewarna yang bisa bikin alergi atau gangguan lain pada tubuh anak yang lebih sensitif. Bahkan, obat flu atau sakit kepala yang keliatannya biasa aja bisa jadi racun kalau nggak dikonsultasiin dulu ke dokter. Hati-hati ya!
Tapi, kenapa sih banyak orangtua yang tetap tergoda kasih obat dewasa? Ternyata, salah satunya karena obat anak susah banget dicari atau stoknya lagi kosong di rumah. Nah, Mozes bilang, sebelum nyerah dan kasih obat yang salah, lebih baik tanya dulu ke apoteker atau dokter. Konsultasi tuh penting biar nggak asal comot.
Makanya, jangan cuma karena alasan "praktis" terus kasih obat yang nggak sesuai. Sebab, kalau salah, efek sampingnya bisa jadi parah banget, kayak muntah, diare, atau bahkan keracunan. Jadi, jangan nekat, ya!
Kesimpulannya, lebih baik konsultasi dulu sama ahli kesehatan sebelum kasih obat ke anak. Biar nggak cuma jadi korban praktisitas, tapi juga selamatin si kecil dari bahaya yang nggak perlu. Jangan sampai pengen praktis malah jadi masalah besar! (FG-12)