WISATA ALAM ADVENTURE YANG EDUKATIF
Gunung Manglayang adalah salah satu dari gugusan gunung purba Bandung yang terletak secara geografis di dua wilayah berbeda yaitu Bandung dan Sumedang. Deretan gunung purba dimulai dari sisi paling barat gunung Burangrang, Tangkuban Perahu, Bukit Tunggul dan di sisi paling timur gunung Manglayang. Dengan ketinggian yang hanya 1818 mdpl, gunung Manglayang sangat memungkinkan didaki dengan tektok sehari jalan atau one day trip oleh para penghoby hiking dan wisata alam.
Vegetasi hutan gunung Manglayang termasuk jenis hutan heterogen, dengan beragam tanaman dan pohon keras, namun dominasi pohon Pinus di ketinggian 1000 mdpl cukup banyak, pada ketinggian ini Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bekerjasama dengan pihak Perhutani, tidak kurang dari 10 tahun terakhir melakukan penanaman Kopi Arabica diantara tegakan pohon Pinus. Tujuan kerjasama ini supaya masyarakat di sekitar hutan bisa ada penghasilan dari aktivitas penananaman Kopi. Selain itu dengan ditanami Kopi kondisi tanah akan lebih kuat menahan air hujan, tidak akan terjadi erosi, beda dengan sebelumnya yang hanya ditanami sayuran, sehingga tanah tidak cukup kuat menahan resapan air hujan, dan kemungkinan terjadi longsor sangat besar.
Dengan luasan area gunung Manglayang yang ditanami Kopi cukup besar, meliputi wilayah Bandung diantaranya Palintang, Cilengkrang, Cikoneng, dan wilayah Sumedang diantaranya, Jatinangor, Sukasari, Nangerang, Dano dan Genteng. Dengan luasan yang cukup besar tersebut meliputi ratusan hektar, area Gunung Manglayang, perkebunan Kopi Manglayang cukup ideal untuk dijadikan Agro Wisata Kopi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah (add velue) bagi para petani Kopi. meskipun penghasilan dari komoditi Kopi Arabica bagi petani cukup besar dan menguntungkan, namun panennya hanya setahun sekali, sehingga para poetani Kopi mensiasatinya dengan melakukan tumpeng sari dengan sayuran dan buah pisangdan Alpukat, sehingga mingguan dan bulananya pun ada penghasilan dari sayuran dan buah-buahan, khususnya pisang.
Agro wisata Kopi Manglayang ketika sudah jalan akan memberikan manfaat lebih kepada para petani Kopi, karena selain mendapatkan keuntungan dari hasil panen Kopi kemudian dari tanaman tumpeng sari berupa sayuran dan buah-buahan (Pisang dan Alpukat), juga akan mendapatkan pemasukan dari kunjungan wisatawan, baik domestic (WNI), maupun wisatawan manca negara atau wisatawan asing (WNA).
Rencana yang sudah masuk pada tahapan persiapan dan mulai direalilasikan tersebut, dilakukan secara swadaya oleh kelompok tani Kopi blok Dano Manglayang timur yang masuk wilayah desa Nanggerang, Sukasari, Sumedang. Beberapa anggota kelompok tani Kopi Manglayang tersebut diantaranya, Pak Olot, Arif, panggilan akrabnya Koboy, Asep Dedi alias Ara, Bah Darma, Deni, Budi, dan beberapa yang lainnya.
Kepada JKP salah satu petani Kopi Manglayang, Arif Koboy memaparkan tentang rencana dibukanya Agro Wisata Kopi tersebut. “Perkebunan Kopi Gunung Manglayang, di wilayah Dano ini khususnya cukup luas dan ideal untuk dijadikan Agro Wisata Kopi”, terang Koboy, kemudian dia menambahkan, “beberapa waktu sebelumnya saya juga sering nendapatkan kunjungan terutama dari mahasiswa yang PKL, maupun dari perusahaan ataupun perorangan, yang ingin belajar tentang tata kelola perkebunan kopi, dan saya secara suka rela memberikan informasi tentang kiat-kiat dan tekhnik yang saya kuasai dan fahami tentang cara bertani dan budi daya Kopi Arabika di Gunung Manglayang ini”, tukas Koboy seraya tersenyum mengakhiri.
Sementara itu salah satu penggagas Agro Wisata Kopi Manglayang ini, Deni, yang juga memiliki lahan beberapa blok di areal Dano Manglayang timur tersebut, adalah merupakan penggiat wisata berbasis masyarakat CBT (Community Based Tourism). Kepada JKP dia menyampaikan bahwa dengan dibukanya Agro Wisata Kopi Manglayang, para petani akan mendapatkan penghasilan tidak hanya dari panen Kopinya, tapi dari proses pertaniannya pun, mulai penanaman, pemupukan, penyiangan, panen dan pengolahan pasca panen, hingga jadi produk siap saji dan konsumsi, bisa dijadikan paket wisata edukasi.
“Dengan dibukanya Agro Wisata Kopi Manglayang ini, sektor perkebunan Kopi yang digarap petani akan berkembang menjadi kawasan wisata agro yang akan memberikan manfaat lebih bagi petani Kopi khususnya, juga bagi warga masyarakat lain yang tidak memiliki perkebunan Kopi sekalipun, karena jika sudah menjadi destinasi wisata masyarakat di kampung sekitar perkebunan akan mendapatkan manfa’at dari berjualan, rumah mereka bisa dijadikan home stay, para pemuda karang taruna bisa ikut dilibatkan jadi pemandu (guide),” pungkas Deni.
Memanfa’atkan medan dan trek yang ada dari perkampungan terakhir warga sebelum masuk ke kawasan perkebuan dan Gunung Manglayang, bisa dibuatkan beberapa paket kunjungan, bisa dengan paket trekking (olah raga jalan kaki) menyusuri perkebunan warga hingga sampai ke Agro Wisata Kopi Manglayangnhya, dengan jarak tempuh sekitar 3 KM dan waktu tempuh trekkingnya sekitar 1,5 jam sekali jalan, 3 jam pulang pergi. Untuk yang tidak biasa jalan kaki dengan jarak tempuh yang panjang, bisa menggunakan ojek khusus kebun Kopi dengan ban belakang yang dirancang khusus ditambah rantai supaya motor tetap bisa jalan meskipun jalan becek dan licin di waktu hujan. Atau bahkan yang biasa menggunakan dan hoby motor Trail bisa juga menggunakannya untuk menuju Agro Wisata Kopi Manglayang tersebut | DS.10